Jumat, 25 Maret 2011

Ketika Kita “Berada diantara Pengejaran Tentara Mesir dan Laut Teberau” Keluaran 14:9-31



Pendahuluan
               Ronald Dunn di dalam bukunya “Faith Crisis” membagikan pengalamannya tentang betapa mudah keyakinan kepada Tuhan menjadi goyah.  Ia mengatakan, “saya bahkan lebih dari satu kali menyatakan bahwa saya tidak akan pernah meragukan Allah lagi, yaitu setiap kali Allah melepaskan saya pada saat-saat terakhir dari kesulitan.  Tetapi beberapa minggu atau bahkan beberapa hari kemudian, ketika suatu situasi yang lain menghadang di depan, saya ternyata gemetar ketakutan dengan rasa kasihan pada diri sendiri, sambil merengek merasa Allah telah meninggalkan saya.”
               Keluaran 14 ini adalah kisah awal keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir oleh pertolongan Tuhan.  Dapat dibayangkan betapa bahagianya hati mereka pada saat mereka keluar dari perbudakan Mesir, di dalam benak mereka “Puji Tuhan” segala penderitaan sudah berakhir.  Setelah kurang lebih 400 tahun ( Kis. 7:6) mereka bergumul dengan perbudakan itu akhirnya mereka bisa menarik nafas dengan lega.  Sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi ditambah dengan orang Mesir yang memberikan mereka banyak harta (kel. 12:35-36). Ada beberapa alasan mengapa Tuhan ingin membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir:
  1. Karena Tuhan mendengar seruan, dan teriakan bangsa Israel (ay.23)
  2. Karena Allah mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub (ay.24 - Kej.15:13-15)
  3. Karena Allah melihat dan memperhatikan (ay.25)
  4. Karena Tuhan ingin melepaskan mereka dari tangan orang Mesir (ay.7)
  5. Karena Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya sehingga orang Mesir tahu bahwa Dialah Tuhan (Kel.14:4,17)
Dari beberapa alasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan mendengar seruan pada saat kita memohon kepada-Nya, lalu Tuhan ingat akan janji-Nya kepada kita, lalu Tuhan melihat dan memperhatikan keluh kesah kita, kemudian Tuhan melepaskan kita dari masalah yang kita hadapi, semuanya itu Dia lakukan untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Namun sayang, sukacita yang dialami oleh bangsa Isreal tidak berlangsung lama, mereka hanya bisa menarik napas lega hanya sekejap.   Karena masalah yang baru ada di depan mata.  Itulah hidup yang dihadapi oleh bangsa Israel, mereka keluar dari masalah yang lama lalu masuk ke dalam masalah yang baru.  Mereka keluar dari perbudakan mesir dan masuk diantara pengejaran tentara Mesir dan Laut Teberau.   Sungguh tidak dapat dipercaya dan dibayangkan pikiran Tuhan, berdasarkan (Kel.13:17-18; 14:4,17 apalagi kenyataan ini dibuat secara sengaja oleh Tuhan. Tuhan sengaja membawa bangsa Israel menuju ke Laut Teberau dan Tuhan dengan sengaja mengeraskan hati Firaun sehingga mengejar mereka.  Mendengar hal ini rasanya percaya dan tidak percaya dengan apa yang Tuhan lakukan.  Tapi itulah yang terjadi.  Sepertinya Tuhan tidak rela kita menarik napas lega dengan lebih lama.  Bahkan Ia menjadi Allah yang super tega melihat penderitaan kita.
Ada kisah dua orang bersaudara.  Sang kakak adalah seorang Kristen dan mengidap kanker ganas yang menyebabkannya sangat kesakitan.  Sementara saudaranya yang tidak Kristen sehat walafiat.  Suatu ketika, si adik yang tidak tahan melihat penderitaan kakaknya berkata, “bagaimana bisa Tuhan yang katanya mengasihimu dan berkuasa menyembuhkanmu itu diam saja.  Aku yang hanya seorang manusia saja bukan Tuhan, tidak tega melihat penderitaanmu.  Dan kalau aku punya kemampuan untuk menyembuhkanmu, pasti tidak perlu engkau minta pun engkau sudah kusembuhkan. Tuhanmu itu sesungguhnya Tuhan yang tega.  Koq bisa Ia diam saja melihat penderitaanmu sekalipun mengasihi dan menyembuhkanmu?
Pada saat kita hidup lancar dan cerah, kita pasti menolak jika kita dianggap lebih pandai dan lebih baik dari Allah.  Tetapi lain hal pada saat sukar.  Kita sungguh2 merasa bahwa kita lebih mengasihi dari pada Allah dan lebih pandai mengatur kehidupan dari pada Allah. 
Benarkah Allah supertega?  Benarkah Dia tidak mau melihat kita hidup senang? Dan benarkah Ia senang mendatangkan masalah? Bahkan sengaja membawa masalah dalam hidup kita? Semuanya ini akan kita jawab berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Ketika Kita “Berada diantara Pengejaran Tentara Mesir dan Laut Teberau” Firman Tuhan berkata:
  1.  Tuhan berjalan di depan dan dibelakang orang Israel  (Kel. 13:20-21;14:19)
Setiap kita menghadapi masalah yang harus kita ingat bahwa Tuhan telah berjalan di depan kita untuk mengatasi masalah kita.  Saya sangat menyukai kalimat ini, itu berarti Tuhan menjadikan Diri-Nya sebagai pemimpin untuk kita.  Ia berada di depan, Ia bertanggung jawab.  Ia bukan Allah yang supertega melihat kita menderita.  Ia tahu apa yang kita hadapi sangat berat, Ia tahu bahwa masalah yang Ia ijinkan dengan sengaja itu membuat kita bertanya-tanya tentang Dia.  Namun sebelum kita bertanya Ia sudah berada di depan menjadi pemimpin kita untuk meyelesaikan segala hal.  Mengapa Tuhan harus berjalan di depan?  Untuk menunjukan kepada Israel keselamatan yang dari Tuhan dan untuk menyatakan kepada Israel bahwa Tuhan Allah menjadi pembela mereka.  Pada siang hari Tuhan menuntun dengan tiang awan dan pada malam hari dengan tiang api.  Tuhan tidak pernah kehilangan cara untuk menolong umat-Nya.  Dia membawa kita ke dalam pengalam ke dalam pengalam yang sangat ajaib.
Ilustrasi perjalanan ke Kalbar Tuhan sediakan Travel
  1. Tuhan ingin membawa kita berjalan melewati masalah  (ay.21,22,29)
·        Bukan berada dalam masalah dan tinggal dalam masalah
·        Tuhan ingin membawa kita untuk mengetahui bahwa bukan Israel yang mati tetapi tentara Mesir yang mati
·        Tuhan ingin memberitahukan kepada kita bahwa Laut Teberau bisa dilewati karena Tuhan akan membelahnya
Apabila kita berjalan melewati masalah maka kita dibuat Tuhan menjadi:
1.      Pemenang dalam setiap masalah yang kita alami
2.      Kita akan memiliki koleksi masalah2 yang unik dan ajaib
3.      Kita berani menghadapi masalah berikutnya dengan penuh antusias
4.      Pengingat akan perbuatan Tuhan dan bukan pelupa
  1. Tuhan ingin kita percaya kepada Tuhan  dan hamba-Nya (ay.31)
Di belakang mereka, dalam pengejaran, adalah tentara Mesir, karena Firaun telah berubah pikiran dan tidak mau membiarkan mereka pergi. Jalur yang sedang dihadapi oleh bangsa Israel tampak seperti jalan buntu.
Tapi Tuhan tahu persis apa yang Dia ingin lakukan. Dia tidak melakukan kesalahan. Dia bisa melihat apa yang mereka tidak bisa lihat. Dia membuka Laut Merah dan mereka berjalan melaluinya dengan selamat. Bertahun-tahun kemudian, bangsa Israel melihat ke belakang dan bernyanyi, “Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan !” (Mazmur 77:19).
Anda mungkin menghadapi jalan buntu saat ini — keuangan, emosional, relasional — tapi Tuhan bisa melihat jalan yang tidak dapat Anda lihat sekarang. Jika Anda akan percaya kepada Tuhan dan terus bergerak dalam iman, bahkan ketika Anda tidak melihat jalan, Dia akan membuat jalan.
Ini akan menjadi lebih dimengerti ketika Anda mulai menyusuri jalan yang Dia tetapkan untuk Anda, tetapi harus mengerti semuanya bukanlah suatu kebutuhan bagi Anda untuk mulai berjalan. Amsal 4:18 mengatakan, “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.”
Suatu hari Anda akan berdiri dalam kepenuhan terang keabadian dan melihat gambaran besarnya. Anda akan melihat tujuan Allah di balik jalan yang Dia pilih secara khusus untuk Anda.
Apa yang harus saya lakukan sementara ini? Anda melakukan apa yang Amsal 3 katakan:
“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Apa yang Tuhan maksud dengan “jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri ?”
Anda tidak perlu mencoba untuk mengerti semuanya. Sebenarnya, Anda tidak akan mengerti kebanyakan dari hal-hal yang terjadi dalam hidup Anda hingga Anda sampai ke surga.
Bersabar. Tuhan tahu apa yang Dia lakukan. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi Anda. Dia bisa melihat hasil akhirnya. Anda tidak bisa. Semua masalah, sakit hati, kesulitan dan penundaan — semua hal yang membuat Anda bertanya “mengapa” — satu hari semuanya akan menjadi jelas dalam terang kasih Allah.
Tetapi untuk sekarang, kita belajar untuk percaya kepada Tuhan

khotbah