Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya. Ibrani 13:8. Di dalam Ibrani 13:7, penulis
surat Ibrani telah menjelaskan tentang perlunya bagi orang percaya untuk
mengingat, memperhatikan dan mencontoh iman para pemimpin mereka yang telah
gigih berjuang dalam pelayanannya.
Quintilianus, seorang ahli pidato bangsa Romawi mengatakan bahwa,
“Adalah baik sekali untuk mengetahui dan senantiasa mengingat kembali semua
teladan yang telah diperbuat orang pada zaman dahulu.” Terutama mereka yang
telah berbuat kebaikan dan mengajarkan tentang kebenaran firman Tuhan kepada
kita melalui iman dan teladan hidupnya. Meski
mereka datang dan pergi karena keterbatasan yang mereka miliki sebagai
manusia. Terkurung dalam batasan
jamaniah yang tak terelakan bagi tiap pengembara di dunia. Sebab sehebat apapun mereka berkarya, cepat
atau lambat akhirnya pintu kehidupan akan ditutup juga. Tinggal waktunya untuk menghadap yang
kuasa. Mewariskan teladan bagi mereka yang
masih hidup yang berjuang dalam dunia dan mempertanggungjawabkan semua yang
dikerjakannya kepada Bapa di surga.
Setelah mengulas tentang para
pemimpin yang perlu diperlakukan secara wajar dan benar. Maka penulis surat Ibrani beralih pada
gagasan yang lebih besar dan lebih utama, kini menyorot pada sosok Yesus
Kristus yang merupakan pemimpin sejati itu.
Baginya Kristus adalah sentral dari berita dan kehidupan orang
percaya. Ia tidak pernah berubah dulu,
sekarang dan untuk selama-lamanya.
Kualitas kasih-Nya, kuasa-Nya dan karya-Nya tidak pernah berubah. Keunggulan-Nya tetap sama dan
kepemimpinan-Nyapun untuk selama-lamanya. Tidak ada yang bisa menggugat dan
membantahnya. Keagungan yang ada
pada-Nya telah merubah sejarah hidup manusia sehingga mereka yang percaya
kepada-Nya memiliki jaminan tentang kehidupan yang kekal. Pemimpin dunia saja kita hormati sedemikian
rupa karena karya dan jasa yang mereka lakukan. Apalagi mereka yang telah
berjuang dalam jerih payah bahkan darah untuk kepentingan kerajaan Allah. Mereka berlayak mendapatkan penghargaan dari
orang-orang percaya setidaknya dengan diingat, diperhatikan dan dicontohi
teladan imannya. Penghormatan yang
tertinggi patut kita arahkan kepada Yesus Kristus yang adalah kepala Gereja
yang dengan rela dan kasih menerobos masuk pada dunia manusia yang hina. Lahir, mati, dan bangkit serta berjanji akan
datang kembali. Di dalam tangan-Nya tersimpan rahasia Ilahi yang tak mungkin
manusia pahami sepenuhnya. Keberadaan-Nya yang tetap sama, tidak berubah seakan
ingin mengungkapkan kepada kita bahwa tidak ada satu hal pun yang dapat
menyingkirkan-Nya dari dunia ciptaan-Nya.
Di dalam dalam dunia yang bisa berakhir, Dia adalah satu-satunya Pribadi
yang terus –menerus ber-ADA. Ia terus layak dikenal, dipuji, dihormati dan
disembah di sepanjang masa. Proses waktu
tidak dapat meniadakan keberadaan-Nya.
Eksistensinya tetap utuh dan tak pernah berkurang sedikitpun. Dengan demikian semua orang percaya dapat
memahami dan mengenal-Nya dalam keutuhan keberadaan-Nya. Ia adalah Allah yang hidup, yang tidak bisa
digeser oleh kefanaan dan kejahatan yang ada di dalam dunia ini.
Pada akhirnya harus kita akui
bahwa segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini bisa berubah, bisa bergeser, bisa
bergincang, bisa berakhir dan akan berlalu.
Termasuk mereka yang berjuang dalam keimanannya demi hormat Bapa di
surga akan berlalu. Namun Yesus Kristus
tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Ia adalah pemimpin sejati, yang terus ada
dari kekal sampai kekal. Yang selalu
memelihara dan selalu ada di sepanjang sejarah hidup manusia, bahkan secara
khusus bagi kita yang percaya kepada-Nya.
Karena itu, kiranya kita selalu mengijinkan Dia untuk menjadi nakhoda
hidup kita. Hidup benar dan setia kepada-Nya, itulah tugas kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar